6 Contoh Cerita Liburan Sekolah, Cocok untuk Tugas Sekolah
6 Contoh Cerita Liburan Sekolah, Cocok untuk Tugas Sekolah
Cerita liburan sekolah tentang 6 contoh cerita liburan sekolah, cocok untuk tugas sekolah, merupakan tugas latihan yang sesuai untuk dijadikan tugas awal semester bagi siswa-siswi jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTS, maupun SMA/SMK/MA. Cerita tersebut dapat menjadi referensi bagi yang tidak berlibur kemana-mana dan menghabiskan waktu libur dengan belajar.
Sebelum liburan, biasanya guru akan memberikan tugas kepada siswa untuk membuat cerita liburan sekolah yang nantinya akan diserahkan pada awal semester setelah libur selesai. Setelah kembali ke sekolah, guru biasanya akan meminta siswa untuk membuat cerita tentang liburan sekolah. Cerita tersebut nantinya akan dikumpulkan dan dijadikan sebagai nilai tugas.
Cerita liburan ini biasanya berisi pengalaman siswa tentang bagaimana mereka menghabiskan masa liburan sekolah, Liburan sekolah adalah momen yang dinantikan banyak murid bahkan orang tua, sehingga biasanya pada saat ini dijadikan sebagai kesempatan untuk berekreasi, berkumpul dengan keluarga besar, dan aktivitas menyenangkan lainnya.
Jadi jangan heran jika momen ini juga dijadikan sebagai tugas agar anak-anak sekolah dapat memperlancar kemampuan komunikasi dan menulis. Agar tidak bingung dalam mengerjakannya, kamu dapat membaca 6 referensi cerita liburan yang sangat menarik untuk dibaca di bawah ini.
1. Liburan Di Rumah Saja
Liburan sekolah yang tak terasa sudah hampir berakhir. Setelah beberapa hari liburan, kini saatnya untuk kembali ke sekolah dan menghadapi rutinitas yang sibuk. Namun, liburan sekolah tahun ini terasa sedikit berbeda bagi saya. Alih-alih mengunjungi tempat-tempat wisata atau berlibur keluar kota, saya justru menghabiskan liburan sekolah di rumah saja.
Pada awalnya, saya merasa sedikit kecewa karena tidak bisa pergi ke tempat wisata yang sudah saya impikan selama ini. Namun, setelah beberapa hari di rumah, saya menyadari bahwa ada banyak kegiatan yang bisa saya lakukan di rumah. Saya mulai membaca buku-buku yang selama ini tertumpuk di rak buku, menyelesaikan beberapa proyek yang terbengkalai, sampai belajar memasak beberapa menu baru bersama ibu.
Selain itu, saya juga sempat mengunjungi beberapa tempat wisata di sekitar rumah. Meskipun tidak sebesar tempat wisata yang ada di luar kota, tetapi saya merasa cukup terhibur dengan keindahan alam yang ada di sekitar rumah. Saya sempat mengunjungi taman kota yang memiliki banyak pohon-pohon rindang dan taman bermain untuk anak-anak. Saya juga sempat mengunjungi sebuah air terjun kecil yang terletak tidak jauh dari rumah.
Meskipun hanya menghabiskan liburan di rumah saja, saya merasa cukup puas dengan kegiatan-kegiatan yang saya lakukan selama liburan sekolah ini. Saya merasa lebih dekat dengan keluarga dan bisa membantu untuk beres-beres rumah, menyapu halaman rumah, dan bisa merawat bunga yang aku tanam bersama ibu. Karena itu, liburan di rumah tidak selalu buruk, asalkan kita tahu cara memanfaatkan liburannya
Selain itu, saat libur sekolah, aku juga bisa rebahan dengan bebas tanpa terbebani oleh tugas sekolah yang selalu ada. Tentunya, aku juga bisa bermain game sesuka hati. Namun, aku juga tidak lupa menjalankan ibadah dan melakukan aktivitas lainnya.
Saat bermain game, orang tua ku juga tidak memarahiku karena mungkin mereka mengingat bahwa aku sedang libur sekolah. Biasanya, saat aku main game, ibu atau ayah ku selalu mengingatkanku agar tidak selalu main game. Jadi, libur sekolah ini aku sempatkan untuk bermain game.
Namun, pada sore hari, aku juga selalu membantu ibu ku untuk menyiapkan makanan untuk makan malam. Aku membantu menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak dan alat-alat yang dibutuhkan. Sesekali, aku juga mencicipi masakan ibu ku. Aku tahu bahwa masakan ibu ku lebih enak dibandingkan dengan makanan di restoran mahal. Sehingga, aku pun belajar dari ibu ku agar bisa memasak dengan cita rasa yang sama seperti masakan ibu ku.
2. Bercocok Tanam selama Liburan
Kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia, membuat saya dan keluarga memutuskan untuk menghabiskan waktu liburan di rumah saja. Tidak dapat dihindari bahwa liburan di rumah sangat membosankan karena aktivitas yang dilakukan setiap hari terasa monoton.
Namun, tidak disangka, beberapa hari kemudian musim tanaman mulai tiba. Banyak masyarakat yang kemudian memutuskan untuk menghabiskan waktu dengan bercocok tanam dan mengoleksi tanaman.
Akhirnya, aku dan ibu ku mulai tertarik untuk ikut terlibat dalam musim tanaman. Hal ini ternyata membawa pengalaman baru bagi ku, bahwa bercocok tanam merupakan kegiatan liburan di rumah yang paling menyenangkan.
Setiap hari, aku merawat bunga-bunga di halaman rumah. Aku menyiramnya dan membersihkan daun-daun yang rontok. Merawat bunga dan membersihkan halaman menjadi salah satu kegiatan favorit ku selama liburan di rumah.
3. Petualangan Memancing di Sungai
Ketika masih duduk di kelas 3 SMP, ayahku pernah mengajakku pergi memancing di sungai pada hari Minggu pagi. Sungai itu terletak di tengah kebun kelapa sawit milik keluargaku. Kami sarapan terlebih dahulu di rumah dan kemudian berangkat sangat pagi dengan menggunakan sepeda motor.
Saat kami tiba di kebun kelapa sawit, ayahku memarkir motor di bawah pondok. Dia memintaku untuk mengumpulkan beberapa kayu kering dan rumput atau daun kering. Setelah aku mengumpulkan kayu dan daun kering yang cukup, ayahku menyalakan api di tengah tungku. Dia menjelaskan bahwa asap dari api tersebut akan menakuti hewan-hewan berbahaya seperti harimau dan babi hutan agar tidak mendekat ke pondok, sehingga akan membuat kami lebih aman.
Setelah sampai di sungai, kami mencari spot yang cocok untuk memancing. Ayah saya menunjuk sebuah spot yang terlihat bagus, dan kami mulai memasang cacing pada kail. Setelah memasang cacing dengan benar, kami menunggu dengan sabar sambil duduk di atas tikar yang kami bawa. Beberapa saat kemudian, terdengar suara kail yang tergeletak di depan kami bergetar. Ayah saya segera bangkit dan mencoba menangkap ikan yang ternyata cukup besar. Dengan senang hati, ayah saya memperlihatkan ikan yang baru saja ia tangkap kepada saya. Kami pun memutuskan untuk pulang setelah itu, karena sudah cukup puas dengan hasil pemancingan kami.
Setelah belajar bagaimana cara memancing, akhirnya saya berhasil menangkap udang yang cukup banyak. Kami memasaknya di pondok dan menyantapnya bersama sebelum pulang ke rumah. Ini merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan bagi saya dan ayah saya.
4. Liburan di Pantai dengan Keluarga
Selama liburan sekolah lalu, om dan tanteku mengajakku untuk berlibur ke pantai bersama. Aku sangat senang akan peluang tersebut karena di pantai aku bisa bermain pasir, bermain air, dan berlarian sepuasnya. Hari yang sudah dijanjikan oleh om dan tanteku akhirnya tiba, dan kami bertiga pun akhirnya pergi ke pantai dengan membawa banyak bekal makanan.
Selama perjalanan, aku sangat senang dan sering menyanyikan lagu kesukaanku. Ketika tiba di pantai, sinar matahari yang cerah dan angin yang bertiup kencang membuatku merasa sangat senang. Aku segera meminta izin kepada om untuk bermain di air, dan dia serta tanteku mengizinkannya dengan syarat aku harus hati-hati dan tidak terlalu jauh. Aku pun menuruti perintahnya dan hanya bermain di pinggiran pantai saja.
Aku melihat tanteku sedang menyiapkan tempat untuk kami makan dari bekal yang sudah disiapkan. Sungguh berlibur ke pantai sangatlah menyenangkan.
5. Liburan ke Rumah Nenek Sangat Berkesan
Liburan kali ini sangat menyenangkan bagiku. Ayahku mengajakku untuk berlibur ke rumah nenek di sebuah desa di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Ini adalah kunjungan pertamaku ke desa nenek setelah beberapa tahun tidak berkunjung. Pukul delapan pagi, ayahku mengendarai motor dan aku membonceng di belakangnya.
Setelah menempuh beberapa puluh kilometer, akhirnya kami tiba di rumah nenek. Keesokan harinya, keponakan ayahku mengajakku untuk pergi ke sawah nenek yang sedang panen padi. Sawah nenek tidak jauh dari rumah, dan beberapa menit saja sudah sampai di sana. Banyak orang sedang memanen padi, ada yang menyabit dan ada yang menggunakan alat perontok padi untuk merontokkan butir padi.
Hari ketiga, aku diajak ayah ke rumah teman lamanya di pinggiran Danau Singkarak. Rumah teman ayah berada di pinggiran danau sehingga dengan leluasa dapat menyaksikan keindahan danau Singkarak. Danau terbesar kedua di Pulau Sumatera setelah Danau Toba di Sumatera Utara. Hari-hari berikutnya aku lalui dengan menyenangkan. Ikut bergabung bermain bersama teman di desa itu. Ternyata mereka sangat ramah dan suka bergaul. Aku merasa seakan-akan sudah lama bergaul dengan mereka.
Hari ketiga di liburan kali ini, ayahku mengajakku ke rumah temannya di pinggiran Danau Singkarak. Danau Singkarak adalah danau terbesar kedua di Pulau Sumatera setelah Danau Toba di Sumatera Utara, dan rumah teman ayahku terletak di dekat danau sehingga kita dapat dengan mudah menikmati keindahan Danau Singkarak. Hari-hari selanjutnya di liburan ini aku lalui dengan sangat menyenangkan, bergabung bermain bersama teman-teman di desa itu. Ternyata mereka sangat ramah dan suka bergaul, sehingga aku merasa seakan-akan sudah lama bersahabat dengan mereka.
Hari ketiga di liburan kali ini, ayahku mengajakku ke rumah temannya di pinggiran Danau Singkarak. Danau Singkarak adalah danau terbesar kedua di Pulau Sumatera setelah Danau Toba di Sumatera Utara, dan rumah teman ayahku terletak di dekat danau sehingga kita dapat dengan mudah menikmati keindahan Danau Singkarak. Hari-hari selanjutnya di liburan ini aku lalui dengan sangat menyenangkan, bergabung bermain bersama teman-teman di desa itu. Ternyata mereka sangat ramah dan suka bergaul, sehingga aku merasa seakan-akan sudah lama bersahabat dengan mereka.
Hari terakhir di liburan ini, aku merasa sedih untuk harus meninggalkan desa nenek. Desa itu subur, penduduknya ramah, dan suka bergotong-royong, sehingga aku merasa sangat nyaman di sana. Namun, aku tahu bahwa aku tidak bisa terus tinggal di desa itu. Sore hari, aku kembali ke rumah bersama ayahku.
Aku berada di rumah nenek selama seminggu penuh selama liburan. Ini adalah pengalaman yang sangat menyenangkan bagiku. Jika ada kesempatan liburan sekolah pada masa mendatang, aku berharap bisa kembali berlibur ke rumah nenek dengan ayahku.
6. Liburan Belajar Menjahit Baju Bersama Ibu
Liburan sekolah kali ini aku memutuskan untuk mengikuti kelas menjahit baju. Aku sudah lama ingin belajar menjahit tapi tidak pernah sempat. Jadi, liburan ini adalah kesempatan yang tepat untuk mempelajari hal tersebut.
Aku mempelajari menjahit di ibu tercinta ku. Setiap waktu. dimulai dari beberapa sesi, mulai dari pengenalan mesin jahit, cara mengukur baju, hingga cara menjahit sendiri.
Selain belajar menjahit, aku juga diajak oleh ibu untuk mengunjungi beberapa toko material dan toko baju untuk membeli bahan yang akan digunakan dalam menjahit baju. Aku sangat senang bisa mencoba berbagai jenis kain yang tersedia dan memilih yang paling sesuai dengan keinginanku.
Setelah selama seminggu belajar menjahit, aku akhirnya berhasil menjahit sebuah baju sederhana dengan sendiriku. Sungguh merasa sangat bangga dengan hasil jahitanku sendiri. Aku juga mendapat banyak tips dan trik dari ibu tentang cara menjahit dengan lebih baik lagi.
Liburan sekolah kali ini sungguh terasa sangat menyenangkan dan bermanfaat bagiku. Selain dapat menambah skill baru, aku juga bisa menikmati liburan sambil belajar sesuatu yang baru. Jika ada kesempatan liburan sekolah lagi, aku pasti akan mencari kegiatan belajar yang lain yang sesuai dengan minatku.
Semoga contoh cerita liburan sekolah di atas dapat membantu Anda dalam menyelesaikan tugas sekolah dan menambah wawasan tentang pengalaman liburan. Nah itulah informasi aritikel yang bisa dapat kami sampaikan mengenai 6 Contoh Cerita Liburan Sekolah, Cocok untuk Tugas Sekolah, Melalui liburan sekolah kali ini, aku belajar banyak hal baru dan menambah wawasan serta pengetahuan yang akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari di masa mendatang, Selamat mengerjakan!